Rabu, 26 Oktober 2016

LANGKAH - LANGKAH MEMBUAT KERAH SHANGHAI

 Bentuk pola kerah sanghai biasa dan sanghai tidur pun berbeda, Perbedaanya hanyalah pada ujung kerah. Kalau untuk jenis kerah sanghai biasa lengkungan ujungnya tidak terlalu lengkung banget, Berbeda dengan kerah sanghai tidur yang ujungnya memiliki lengkungan hampir setengah lingkaran.  Cara pemasangannya dan bentuk pemotongan kerong kerahnya juga lebih mudah kerah sanghai biasa menurut saya.
 Untuk membuat kerah shanghai tentukan terlebih dahulu modelnya, sebab ada beberapa macam, salah satunya model di bawah ini. Sebagian orang merasa sulit membuat kerah ini, sebagian yang lain biasa-biasa saja. Saya mencoba membuat tutornya untuk anda yang mungkin merasa seperti sebagian orang yang pertama. Saya buat dengan cara saya sendiri yang sering saya lakukan.
Yuk lihat saja caranya di bawah ini...






Pertama buat polanya terlebih dahulu sesuai keliling leher bajau koko yang sudah dijahit
Plotkan pada kain lalu gunting, buat dua buah. Beri vliselin salah satunya , disetrika dan diobras tirasnya.


Ambil lembaran kerah yang ada vliselinnya beri tanda tengah
, tumpukkan kedua lembaran bahan atas dan bawah lalu semta dengan jarum


Kemudian jahit dengan mesin jahit bagian atas kerah


Untuk kurva yang cekung digunting-gunting (gunanya menghindari kerutan saat dibalikkan)


Lalu balikkan lembaran kerah yang ada vliselinnya


Seperti ini...


Semat dengan jarum pentul


Lalu jahit di bagian ini


Buka kembali kerah lalu sisa tirasnya digunting setengahnya saja


Beri tanda sekitar 2.5 cm (ukuran ini tidak baku tergantung lebar kerah yang diinginkan) dari bagian atas kerah pada lembaran satunya (yang tidak ada vliselinnya)


Seperti ini tandanya (garis kuning dari kapur)


Sekarang letakkan kerah pada kerung leher baju, semat dengan jarum pentul tepat pada garis kuning


Jahit di atas garis kuning tadi


Gunting tirasnya disepanjang lengkungan


Kini mengerjakan tahap bagian ujung kerah, lipat lembaran kerah ke arah dalam


Seperti ini...


Lalu semat dengan jarum pentul


Jahit seperti di atas (sebaiknya beri tanda garis sebelum dijahit)


Balikkan kerah (bagian yang tadi dijahit) ke arah luar...maka tampak seperti ini
Lakukan pengerjaan ini pada ujung kerah satunya


Setelah selesai mengerjakan keduanya kini siap menjahit lembaran kerah bagian dalam (yang ada vliselinnya), atur dan rapikan kerah lalu semat dengan jarum bagian bawah kerah



Lalu jahit di bagian ini sepanjang kerah (usahakan tepat pada sambungan)


Terakhir buatkan rumah kancing di ujung kerah....
Selamat mengikuti tutornya yah.....

  • Gambar- gambar kerah Shanghai






Hasil gambar untuk cara memasang kerah shanghai







Hasil gambar untuk cara memasang kerah shanghai

Hasil gambar untuk cara memasang kerah shanghai

Demikian tutorial membuat kerah shanghai, semoga bermanfaat :)

Rabu, 12 Oktober 2016

Sejarah Purworejo


Pada jaman dulu, hamparan wilayah yang subur di Jawa Tengah bagian selatan antaraSungai Progo dan Cingcingguling merupakan wilayah Kerajaan Galuh. Oleh karena itu, menurut Profesor Purbocaraka wilayah itu disebut sebagai wilayah Pagaluhan dan kalau diartikan dalam bahasa Jawa dapat diartikan sebagai Pagalihan. Dari nama Pagalihan ini lama kelamaan berubah menjadi Pagelen, dan terakhir menjadi Bagelen hingga sekarang. Di kawasan tersebut mengalir sungai besar yang waktu itu dikenal sebagai sungai Watukuro. Nama Watukuro sampai sekarang masih ada dan menjadi nama sebuah desa yang terletak dekat muara pantai Congot (Kulon Progo, Yogyakarta). Desa Watukuro sendiri masuk dalam wilayah Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo. Dulu, di kawasan lembah sungai Watukuro masyarakat hidup makmur dengan mata pencaharian pokok dibidang pertanian dan memiliki kebudayaan yang tinggi.



Pada bulan Asuji tahun Saka 823 hari ke 5, paro peteng, Vurukung, Senin Pahing (Wuku) Margasira, bertepatan dengan Siva (5 Oktober 901 Masehi), terjadilah suatu peristiwa penting yaitu pematokan Tanah Perdikan (Shima). Peristiwa ini dikukuhkan dengan sebuah prasasti batu andesit yang dikenal sebagai Prasasti Boro Tengah atau Prasasti Kayu Ara Hiwang.

Prasasti yang ditemukan dibawah pohon Sono di dusun Boro Tengah tersebut (sekarang masuk wilayah desa Boro Wetan, Kecamatan Banyuurip) disimpan di Museum Nasional Jakarta Inventaris D 78 sejak tahun 1890. Lokasi temuan tersebut terletak di tepi sungai Bogowonto, seberang Pom Bensin Boro.

Dalam Prasasti Boro Tengah atau Kayu Ara Hiwang tersebut diungkapkan bahwa pada tanggal 5 Oktober 901 Masehi, telah diadakan upacara besar yang dihadiri pejabat dari berbagai daerah, dan menyebut-nyebut nama seorang tokoh, yakni : Sang Ratu Bajra, yang diduga kuat adalah Rakryan Mahamantri / Mapatih Hino Sri Daksottama Bahubajrapratipaksaya atau Daksa yang di identifikasi sebagai adik ipar Rakal Watukura Dyah Balitung dan dikemudian hari naik tahta sebagai raja pengganti iparnya tersebut.

Pematokan (peresmian) tanah perdikan (Shima) Kayu Ara Hiwang dilakukan oleh seorang pangeran, yakni Dyah Sala (Mala), putera Sang Bajra yang berkedudukan di Parivutan.


Prasasti Kayu Ara Hiwang




Pematokan tersebut sebagai tanda bahwa desa Kayu Ara Hiwang telah dijadikan Tanah Perdikan (Shima) dan dibebaskan dari kewajiban membayar pajak, namun ditugaskan untuk memelihara tempat suci yang disebutkan sebagai “parahiyangan” atau para Hyang berada. Dalam peristiwa tersebut juga dilakukan pensucian segala sesuatu kejelekan yang ada di wilayah Kayu Ara Hiwang yang masuk dalam wilayah Watu Tihang.


“ … Tatkala Rake Wanua Poh Dyah Sala Wka sang Ratu Bajra anak wanua I Pariwutan sumusuk ikanang wanua I Kayu Ara Hiwang watak Watu Tihang …”




Wilayah yang dijadikan tanah perdikan juga meliputi segala sesuatu yang dimiliki oleh desa Kayu Ara Hiwang, antara lain sawah, padang rumput, para petugas (Katika), guha, tanah garapan (Katagan), sawah tadah hujan (gaga).

Disebut-sebutnya “guha” dalam prasasti Kayu Ara Hiwang tersebut diduga jika guha yang dimaksud adalah Goa Seplawan, karena di dekat mulut goa Seplawan memang terdapat bangunan suci yaitu Candi Ganda Arum, candi yang berbau harum ketika yoni-nya diangkat. Sedangkan di dalam gua tersebut ditemukan pula sepasang arca emas dan perangkat upacara sehingga lokasi kompleks gua Seplawan di duga kuat adalah apa yang dimaksud sebagai “parahyangan” seperti yang tertulis dalam prasasti Kayu Ara Hiwang.

Upacara 5 Oktober 901 Masehi di Boro Tengah dihadiri sekitar 15 pejabat dari berbagai daerah, antara lain disebutkan nama-nama wilayah : Watu Tihang (Sala Tihang), Gulak, Parangran Wadihadi, Padamuan (Prambanan), Mantyasih (Meteseh Magelang), Mdang, Pupur, Taji (Taji Prambanan) Pakambingan, Kalungan (Kalongan, Loano). Kepada para pejabat yang hadir diserahkan pula pasek-pasek berupa kain batik ganja haji patra sisi, emas dan perak. Peristiwa yang terjadi pada 5 Oktober 901 Masehi tersebut akhirnya ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Purworejo melalui sidang DPRD Kabupaten Purworejo. Normatif, historis, politis dan budaya lokal dari norma yang ditetapkan oleh panitia, yakni antara lain berdasarkan pandangan Indonesia Sentris.

Perlu diketahui bahwa sejak jaman dahulu wilayah Kabupaten Purworejo lebih dikenal sebagai wilayah Tanah Bagelen, kawasan yang sangat disegani oleh wilayah lain. Saat itu sejarah mencatat sejumlah tokoh yang disegani, misalnya tokoh Sunan Geseng dalam pengembangan agama Islam di Jawa Tengah bagian selatan yang dikenal sebagai muballigh besar yang meng-Islam-kan wilayah dari timur sungai Lukola yang pada saat itu pengaruhnya sampai ke daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Magelang. Dalam pembentukan kerajaan Mataram Islam, para Kenthol Bagelen adalah pasukan andalan dari Sutawijaya yang kemudian setelah bertahta bergelar Panembahan Senapati. Dalam sejarah tercatat bahwa Kenthol Bagelen sangat berperan dalam berbagai operasi militer sehingga nama Begelen sangat disegani.

Paska Perang Jawa, kawasan Kedu Selatan yang dikenal sebagai Tanah Bagelen dijadikan Karesidenan Bagelen dengan Ibukota di Purworejo, sebuah kota baru gabungan dari 2 kota kuno, yaitu Kedungkebo dan Brengkelan. Pada periode Karesidenan Begelen inilah muncul pula tokoh muballigh Kyai Imam Pura yang memiliki pengaruh hingga ke Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Hampir bersamaan dengan itu, muncul pula tokoh Kyai Sadrach, penginjil Kristen plopor Gereja Kristen Jawa (GKJ).

Dalam perjalanan sejarah, yaitu dalam bentrokan antara para bangsawan kerajaan Mataram, wilayah Mataram kemudian dipecah menjadi dua kerajaan, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Hal ini terjadi akibat ikut campur tangannya pihak Belanda. Akibat Perjanjian Giyanti (13 pebruari 1755), Tanah Bagelen yang juga sebagai wilayah Negara Gung dibagi, sebagian masuk ke Surakarta dan sebagian lagi masuk ke Yogyakarta, namun pembagian ini tidak jelas batasnya sehingga oleh para ahli dinilai sangat rancu dan diumpamakan sebagai campur baur seperti “rujak”.

Pada Perang Diponegoro (abad ke XIX), wilayah Tanah Bagelen menjadi ajang pertempuran karena pada saat itu Pangeran Diponegoro mendapat dukungan luas dari masyarakat setempat. Pada Perang Diponegoro tersebut wilayah Bagelen dijadikan karesidenan dan masuk dalam kekuasaan Hindia Belanda dengan ibukotanya Kota Purworejo. Wilayah karesidenan Bagelen dibagi menjadi beberapa kadipaten, antara lain kadipaten Semawung (Kutoarjo) dan Kadipaten Purworejo dipimpin oleh Bupati PertamaRaden Adipati Cokronegoro Pertama. Dalam perkembangannya, Kadipaten Semawung (Kutoarjo) kemudian digabung masuk wilayah Kadipaten Purworejo.

Dengan pertimbangan strategi jangka panjang, mulai 1 Agustus 1901, Karesidenan Bagelen dihapus dan digabungkan dengan karesidenan kedu. Kota Purworejo yang semula Ibu kota Karesidenan Bagelen, statusnya kemudian berubah menjadi Ibukota Kabupaten. Pada tahun 1936, Gubernur Jenderal Hindia belanda merubah administrasi pemerintah di Kedu Selatan, Kabupaten Karanganyar dan Ambal digabungkan menjadi satu denganKebumen dan menjadi Kabupaten Kebumen. Sedangkan Kabupaten Kutoarjo juga digabungkan dengan Purworejo, ditambah sejumlah wilayah yang dahulu masuk wilayah administrasi Kabupaten Urut Sewu / Ledok menjadi Kabupaten Purworejo. Sedangkan kabupaten Ledok yang semula bernama Urut Sewu menjadi Kabupaten Wonosobo.

Dalam perkembangan sejarahnya, Kabupaten Purworejo dikenal sebagai pelopor di bidang pendidikan dan juga sebagai wilayah yang menghasilkan tenaga kerja di bidang pendidikan, pertanian dan militer. Tokoh-tokoh yang muncul antara lain W.R. Supratman (komponis lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”), Jenderal Urip Sumoharjo, Jenderal Ahmad Yani, Sarwo Edy Wibowo dan sebagainya. Para tokoh maupun tenaga kerja di bidang pertanian pendidikan, militer, seniman dan pekerja lainnya oleh masyarakat luas di tanah air dikenal sebagai orang-orang Bagelen, nama kebangsaan dan yang disegani baik di dalam maupun di luar negeri pada jamannya.



foto purworejo 3


foto purworejo 2



foto purworejo 1


foto purworejo 4


Patung WR. Supratman

foto purworejo 5


Patung Arca Goa Seplawan

 patung goa seplawan


Rabu, 28 September 2016

SHORCUT

 Dengan menggunakan shortcut  dapat membantu, mempermudah dan mempercepat kita dalam mengerjakan pekerjaan dengan menggunakan program software komputer.
 Jadi tidak ada salahnya kita menghafal sedikit shortcut yang paling sering digunakan.

Berikut beberapa macam shortcut atau fungsi tombol pada keyboard :

Alt + F4 Digunakan untuk keluar dari MS Word
Ctrl + A Digunakan untuk memblok seluruh tulisan, gambar, atau seluruh objek dalam lembar MS Word
Ctrl + C Digunakan untuk mengcopy seluruh tulisan dan objek pada lembar MS Word
Ctrl + V Digunakan untuk mempaste objek pada lembar MS Word
Ctrl + Z  Digunakan untuk meng-undo atau mengembalikan objek pada lembar MS Word
Ctrl + Kurawal (])  Digunakan untuk membesarkan tulisan atau objek pada lembar MS Word
Shift + F3  Mengubah huruf atau kalimat yang di blok menjadi besar atau kecil dan sebaliknya
Tombol pada logo windows Digunakan untuk membuka menu windows

Rabu, 07 September 2016

Macam - Macam Topologi Jaringan Komputer

TOPOLOGI JARINGAN

1.  Topologi Star

                                   

 

 

 

 

 

PENGERTIAN

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

KELEBIHAN

·         Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.

·         Tingkat keamanan termasuk tinggi.

·         Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.

·         Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.

·         Akses Kontrol terpusat.

·         Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.

·         Paling fleksibel.

KEKURANGAN

·         Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.

·         Boros dalam pemakaian kabel.

·         HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.

·         terlalu penting hub sehinga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down

·         jaringan tergantung pada terminal pusat

·         jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.

·         biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring

·         lebih gampang digunakan


2.  Topologi Bus

                               

 

 

 

 

 

 

PENGERTIAN

Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.

KELEBIHAN

·         Harganya lebih murah bila dibandingkan dengan cara star, karena harga kabel yang digunakan lebih murah dan pada jaringan dengan topologi ini tidak dibutuhkan konsetrator.

·         Bila salah satu komputer mati, tidak akan mengganggu komputer yang lain.

KEKURANGAN

·         Apabila terjadi kabel yang putus, semua komputer tidak dapat digunakan.

·         Sering terjadi tabrakan file data yang dikirim.

·         Untuk pengembangan ke arah yang lebih luas mengalami hambatan.


3.  Topologi Ring

                                      
                               

 

 

 

 

 

PENGERTIAN

Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin.

KELEBIHAN

·         Hemat kabel

·         Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data

KEKURANGAN

·         Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan.

·         Pengembangan jaringan lebih kaku

·         Sulit mendeteksi kerusakan

·         Dapat terjadi collision[dua paket data tercampur]

·         Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandels


Copy by : http://desmonpermanaxtkj.blogspot.co.id/2012/07/macam-macam-topologi-beserta_27.html

MEMBUAT BOLU KUKUS MILO/CHOCOLATOS ALA ANAK KOS PALING GAMPANG!!

Halo gaes ,setelah lulus sekolah 2 tahun lalu aku mau on lagi buat blog yaya.  Ini aku terinspirasi sama kegiatan aku di kos yang sekarang l...

Tutorial